Akses Sumbar-Riau Kembali Normal Usai Lumpuh karena Longsor di Kelok 9

Akses Sumbar-Riau Kembali Normal Usai Lumpuh karena Longsor di Kelok 9

Limapuluh Kota, Sumatera Barat – Jalur vital penghubung Sumatera Barat dan Riau melalui Kelok 9 akhirnya kembali normal setelah sempat lumpuh akibat longsor yang terjadi pada Minggu malam. Peristiwa ini sempat membuat lalu lintas macet total selama beberapa jam, menyebabkan ribuan kendaraan tertahan di ruas jalan.


Kronologi Longsor di Kelok 9

Hujan deras yang mengguyur wilayah Limapuluh Kota memicu longsor di salah satu titik jalan layang Kelok 9, sebuah jalur strategis yang dikenal dengan tikungan tajam dan jembatan layang yang megah. Material longsor berupa batuan dan tanah menutupi sebagian besar badan jalan, sehingga kendaraan dari arah Sumbar menuju Riau maupun sebaliknya tidak bisa melintas.

Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan Dinas PU segera turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi material menggunakan alat berat.


Proses Penanganan

Kepala BPBD Sumatera Barat menjelaskan bahwa proses pembersihan berlangsung intensif sejak malam hingga dini hari. Kendaraan besar seperti truk pengangkut logistik sempat dialihkan melalui jalur alternatif Payakumbuh – Batu Balang – Sarilamak.

“Berkat kerja sama cepat tim gabungan, akses sudah bisa kembali dibuka pada Senin pagi. Arus lalu lintas kini lancar, meskipun petugas masih bersiaga di lapangan,” katanya.

Selain membersihkan material, petugas juga melakukan pengecekan struktur jalan layang untuk memastikan tidak ada keretakan atau kerusakan serius yang membahayakan pengguna jalan.


Dampak bagi Masyarakat

Kelok 9 merupakan jalur utama distribusi barang dari Sumbar ke Riau dan sebaliknya. Lumpuhnya jalur ini sempat berdampak pada:

  1. Tertundanya distribusi logistik, terutama kebutuhan pokok.
  2. Antrean panjang kendaraan hingga beberapa kilometer.
  3. Terganggunya aktivitas ekonomi, baik pedagang maupun transportasi umum.

Para sopir truk dan bus antarkota mengaku lega setelah jalur kembali dibuka, karena penutupan lebih lama bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.


Waspada Longsor Susulan

Meski akses sudah normal, pemerintah daerah tetap mengimbau pengguna jalan untuk waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat intensitas hujan di wilayah pegunungan Limapuluh Kota masih tinggi.

Sejumlah titik rawan di sekitar Kelok 9 juga terus dipantau. Pemasangan rambu peringatan dan posko darurat dilakukan agar masyarakat bisa segera mendapatkan informasi jika terjadi kondisi darurat.


Harapan ke Depan

Masyarakat berharap pemerintah bisa meningkatkan sistem mitigasi bencana di jalur strategis Kelok 9, seperti:

  • Membuat dinding penahan tanah lebih kuat.
  • Memperluas sistem drainase agar air hujan cepat mengalir.
  • Menambah sensor peringatan dini longsor di titik rawan.

Langkah ini diharapkan bisa mengurangi risiko kejadian serupa yang berulang setiap musim hujan, lebih banyak informasi bisa Anda kunjungi di sini:
● https://gribjayariau.org/ekonomi/akses-sumbar-riau-kembali-normal-usai-lumpuh-karena-longsor-di-kelok-9/
● https://gribjayacibinong.org/hukum/gegara-salah-paham-di-jalanan-bang-jago-cibinong-kini-di-balik-jeruji/
● https://gribjayapekanbaru.org/hukum/siswa-sma-di-pekanbaru-jadi-korban-perundungan-dipukuli-tulang-hidup-patah/
● https://gribjayagarut.org/hukum/ironi-di-balik-kasus-ratusan-pelajar-garut-keracunan-mbg/
● https://gribjayacianjur.org/hukum/2-nelayan-cianjur-ditemukan-tewas-usai-kapalnya-terbalik-dihantam-ombak/